5 Meteor yang Pernah Jatuh ke Bumi di Era Modern

Ruang angkasa atau antariksa merupakan ruang atau wilayah di atas ruang udara yang hampa udara. Secara diketahui, antariksa terdiri dari berbagai benda yang menarik untuk diteliti, salah satunya adalah meteor. Meteor adalah benda angkasa yang meluncur dari angkasa luar masuk ke dalam atmosfer dan menyala karena gesekan udara.

[x] Tutup
Iklan Sponsor

Meteor dapat jatuh ke bumi karena tertarik oleh gravitasi bumi. Ketika memasuki atmosfer bumi, meteor akan memanas dan sebelum terbakar habis akan tampak jejak seperti ekor berkilau. Meteor tersusun dari bebatuan dan bongkahan logam seperti besi serta nikel.

Pada umumnya, ketika batuan dari luar angkasa meluncur ke arah Bumi, mereka terbakar di atmosfer sebelum benar-benar mencapai bumi. Kemudian menguap menjadi meteor atau bintang jatuh. Sedikit yang beruntung yang bisa menghantam dan mendarat di Bumi sebagai meteorit. 

Kalian tau gak sih, jika ternyata ada beberapa di antaranya yang berhasil masuk ke bumi? Bahkan, batuan ini kemudian dapat eksis sebagai batu tunggal selama ribuan tahun, kecuali sedikit pelapukan. Nah, setidaknya ada beberapa peristiwa meteor jatuh yang pernah terjadi, lho. Berikut adalah meteor yang pernah jatuh ke bumi di era modern: 

1. Michigan, Amerika Serikat

Meteor rupanya pernah menyambangi negara bagian Michigan, Amerika Serikat, pada 6 Januari 2018. Menurut keterangan Detroit Free Press, seorang ahli planet bernama Robert Ward, menemukan meteorit pertamanya di sebuah danau beku di Michigan pada hari Kamis, 18 Januari, pukul 9.50 waktu setempat.

Awal mulanya, sekitar pukul 20.00 waktu setempat, kilatan cahaya tiba-tiba muncul dari langit malam kota Detroit, diiringi dengan ledakan yang sangat keras. Gelombang kejut yang dihasilkan mampu menggetarkan tanah sekitar. 

Banyak orang menyangka kilatan dan dentuman besar itu adalah petir. Namun, Layanan Cuaca Nasional Detroit mengkonfirmasi bahwa ledakan bukan berasal dari petir. Kepastian datang dari Paul Gross, seorang ahli meteorologi yang menegaskan bahwa ledakan dan kilatan itu berasal dari meteor. 

Diperkirakan diameter meteor berukuran 1,8 meter. Ia melaju memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan 45 ribu kilometer per jam, menciptakan ledakan sonik hingga menyebabkan gempa berkekuatan 2,0 magnitudo. Serpihan meteorit diduga jatuh di suatu tempat di sepanjang garis dari Brighten ke Howell, sekitar 50 kilometer barat laut Detroit. 

2. Chelyabinsk, Rusia

Pada 2013, pukul 09.20 waktu setempat, sebuah asteroid Apollo berukuran 20 meter memasuki atmosfer Bumi. Batu raksasa itu kemudian berubah menjadi bola api dan melesat dengan kecepatan 22 kilometer per detik. Titik koordinatnya berada di atas langit kota Chelyabinsk, Rusia. 

Melansir dari The Guardian, tepat pada 15 Februari 2013, sekitar pukul 09.20 waktu setempat, langit Rusia tiba-tiba berubah menjadi terang benderang. Di mana sebuah benda langit melesat dari udara menuju daratan dengan kecepatan 22 kilometer per detik. 

Meteor raksasa mulai memporak-porandakan bangunan saat berada di ketinggian 45 kilometer di atas tanah kota Chelyabinsk, Rusia. Meteor itu lalu meledak di atas langit dengan kekuatan 500 kiloton TNT. Ledakannya menimbulkan gelombang kejut yang cukup untuk menjatuhkan orang-orang yang ada di bawahnya. 

Tercatat setidaknya 3.600 jendela apartemen hancur, dan beberapa pabrik roboh. Sekitar 1.200 orang lebih juga harus dirawat di rumah sakit akibat terkena serpihan kaca, ada juga yang mengalami luka bakar. Peristiwa itu kemudian disebut sebagai ledakan meteor Chelyabinsk dan menjadi ledakan meteor terdahsyat kedua yang terjadi di era modern. 

3. Tunguska, Rusia

Ledakan di Tunguska tetap menjadi salah satu peristiwa yang paling misterius dalam sejarah. Bahkan, peristiwa itu mendorong beragam hipotesis untuk menjawab penyebabnya. Bisa dibilang, peristiwa ini adalah ledakan meteor terdahsyat yang pernah menghantam Bumi di era modern. 

Tepat pada 30 Juni 1908, sebuah bola api besar melesat dengan kecepatan 15 kilometer per detik. Sejurus kemudian, ia meledak di atas sungai Podkamennaya Tunguska di Siberia di tempat yang sekarang dikenal dengan sebutan Krasnoyarsk Krai, Rusia. 

Ledakan yang sangat besar itu meratakan hutan seluas 2.150 kilometer persegi dan menumbangkan sekitar 80 juta pohon. Kekuatan ledakan juga membuat tanah bergetar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ledakan lantaran kawasan di sekitar merupakan hutan raya. Menurut para peneliti Rusia, meteorit yang jatuh di Tunguska diperkirakan memiliki diameter 100 hingga 200 meter. 

4. Republik Kuba

Diketahui, pada Jumat, 1 Februari 2019 lalu, sebuah meteor berukuran kecil meledak di atas langit Kuba barat. Bahkan, warga setempat mendengar dentuman keras tersebut. Meski begitu jatuhnya meteor tidak menimbulkan korban jiwa ataupun luka. Menurut para astronom, meteor yang jatuh dan meledak di langit Kuba diperkirakan berukuran sebesar minibus dan meledak di ketinggian 7 kilometer di atas tanah. 

Salah satu saksi mata bernama, Juan Alberto Perez Pazo, mengatakan bahwa meteor jatuh mengeluarkan suara ledakan yang sangat keras. Setelah ledakan terjadi, ia langsung mengabadikan jejak asap putih yang keluar dari meteor menggunakan kamera ponselnya. 

5. Duren Sawit Jakarta, Indonesia

Benda asing yang diduga meteorit juga pernah jatuh di Indonesia, lho. Lebih tepatnya, meteorid jatuh di  Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Kamis, 29 April 2010, pukul 16.15 WIB. Diketahui, benturan meteor menghancurkan tiga rumah warga. Mengingat tidak adanya laporan sampah antariksa atau satelit yang melintas pada waktu kejadian dan hasil investigasi polisi menunjukkan ledakan bukan dari bahan peledak atau gas, maka LAPAN meyakini bahwa benda asing tersebut adalah meteorit. 

Analisis struktur kerusakan dan sisa-sisa benda terpapar panas tinggi di dalam rumah menjadi indikasi kuat yang mengarah jatuhnya meteorit. Bukan hanya itu saja, karena kesaksian warga juga menjadi pertimbangan yang mengarah pada benda jatuh dari angkasa. Menurut warga ada suara mendesing dari arah barat daya sebelum menghantam rumah. Adapun meteor memasuki bumi dengan kecepatan tinggi dan mulai membara pada ketinggian sekitar 100 kilometer dengan suhu sangat tinggi.

Dampak Meteoroid 

Meteoroid sebenarnya tidak membahayakan atau memberikan dampak negatif pada tata surya. Namun, NASA meyakini bahwa terdapat dua risiko yang ditimbulkan oleh keberadaan meteoroid. 

Pertama, meteoroid berbahaya bagi pesawat luar angkasa. Batuan sekecil apapun misal memecah atau merusak jendela dan sistem pengamanan suhu pada pesawat luar angkasa. Ini tidak hanya membahayakan astronot yang ikut dalam misi, namun juga berisiko menyebabkan kerugian materi yang tinggi akibat rusaknya pesawat tersebut. 

Kedua, meteoroid berisiko menghantam Bumi. Jika meteoroid memasuki atmosfer Bumi, ia akan terbakar karena gesekan antara permukaannya dengan gas. Meteoroid ini akan menjadi nyala dan dipanggil dengan meteor atau bintang jatuh. Normalnya, gesekan akan menyebabkan meteoroid habis sebelum menyentuh Bumi. Namun, jika sampai menghantam Bumi dan ukurannya cukup besar, bisa menyebabkan bencana di sekitar jatuhnya meteor.

Meteor yang jatuh ke bumi memang menjadi fenomena yang menarik perhatian banyak orang. Selain menjadi bukti keberadaan benda-benda langit di alam semesta, meteor juga dapat memberikan informasi berharga tentang asal usul tata surya dan planet kita. Meskipun meteor yang jatuh ke bumi dapat menimbulkan kekhawatiran dan bahaya, seperti yang terjadi pada peristiwa besar di masa lalu, namun hal ini tidak perlu membuat kita takut. Sebagai gantinya, kita dapat mempelajari lebih lanjut tentang meteor dan bagaimana hal ini dapat memberikan wawasan baru tentang dunia yang kita tinggali. Oleh karena itu, mari kita terus mempelajari fenomena ini dan menjaga diri kita dari bahaya yang mungkin timbul dari meteor jatuh ke bumi. Nah, demikian penjelasan seputar lima meteor yang pernah jatuh ke bumi di era modern beserta dampak dari meteoroid itu sendiri. Semoga dapat menambah wawasan kalian ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *