Fakta Menarik tentang Buku yang Wajib Kamu Ketahui

Buku telah menjadi bagian tak terpisahkan dari peradaban manusia selama ribuan tahun. Mereka adalah jendela menuju pengetahuan, imajinasi, dan dunia yang lebih luas. Tetapi, di balik hal-hal yang mungkin sudah kita ketahui tentang buku, ada sejumlah fakta yang cukup menarik dan jarang diketahui. Mari kita gali lebih dalam dan temukan apa yang membuat buku begitu istimewa dan penting dalam kehidupan kita.

[x] Tutup
Iklan Sponsor

1. Buku Tertua di Dunia

Buku tertua di dunia yang masih ada hingga saat ini adalah “Pyrgi Tablets.” Ini adalah prasasti batu yang berasal dari abad ke-5 SM dan ditemukan di kota kuno Pyrgi, yang terletak di wilayah yang sekarang disebut Santa Severa, Italia. Prasasti ini berisi inskripsi dalam tiga bahasa yang berbeda: Fenisia, Yunani, dan Etruscan.

Inskripsi ini memiliki nilai sejarah yang besar karena memberikan wawasan tentang hubungan antara budaya-budaya kuno yang berbeda di wilayah tersebut pada masa itu. Selain itu, inskripsi ini memberikan bukti tulisan tertulis yang sudah ada pada zaman kuno, menjadikannya salah satu bukti tertua tentang penggunaan tulisan dalam sejarah manusia.

2. Perpustakaan Nasional Tiongkok: Terbesar di Dunia

Perpustakaan Nasional Tiongkok di Beijing adalah perpustakaan terbesar di dunia dengan lebih dari 37 juta item koleksi, termasuk buku, manuskrip, dan barang cetakan lainnya. Ini menjadi sumber pengetahuan yang tak ternilai bagi negara Tiongkok dan komunitas internasional.

3. Buku Terpanjang di Dunia

Buku terpanjang di dunia adalah “Artamène ou le Grand Cyrus” karya Madeleine de Scudéry. Karya ini adalah sebuah novel epik berbahasa Prancis yang luar biasa panjangnya, terdiri dari 10 volume dengan lebih dari 13.000 halaman. Novel ini diterbitkan selama beberapa tahun, dari 1649 hingga 1653, dan menjadi salah satu karya sastra terpanjang yang pernah diciptakan. Karya ini dikenal karena plot yang kompleks, karakter yang mendalam, dan pengaruhnya yang besar terhadap sastra Prancis pada masanya. Meskipun tidak terlalu dikenal di kalangan pembaca modern, “Artamène ou le Grand Cyrus” tetap menjadi contoh yang mengesankan tentang ambisi seorang penulis dan dedikasi untuk menciptakan karya sastra yang monumental dalam segi panjangnya. Karyanya juga membuktikan peran penting penulis wanita seperti Madeleine de Scudéry dalam perkembangan sastra pada abad ke-17.

4. Penerbitan Pertama dan Revolusi Cetak

Buku pertama yang pernah dicetak menggunakan mesin cetak Gutenberg adalah “Biblia Latina” atau Alkitab Latin pada tahun 1455. Ini adalah salah satu pencapaian paling bersejarah dalam sejarah pencetakan dan peradaban manusia secara keseluruhan. Johannes Gutenberg, seorang penemu Jerman, menciptakan mesin cetak yang revolusioner yang dikenal sebagai cetakan huruf bergerak.

Sebelum pencetakan Alkitab oleh Gutenberg, produksi buku terbatas pada salinan yang disalin tangan oleh kaligrafer. Ini adalah proses yang lambat, mahal, dan membatasi penyebaran ilmu pengetahuan dan informasi. Namun, dengan mesin cetak Gutenberg, proses pencetakan menjadi otomatis. Huruf-huruf cetak yang dapat dipindahkan dengan mudah digunakan untuk membentuk kata dan kalimat pada halaman cetak. Alkitab Latin yang dicetak oleh Gutenberg menjadi buku pertama yang diproduksi dalam jumlah besar dengan menggunakan mesin cetak ini. Ini mengubah cara buku diproduksi, membuatnya lebih terjangkau, lebih mudah diakses, dan memungkinkan penyebaran informasi yang lebih luas. Dampaknya adalah peningkatan dramatis dalam penyebaran pengetahuan, perkembangan ilmu pengetahuan, dan penyebaran ide-ide baru selama Renaissance dan seterusnya. Revolusi cetak Gutenberg menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah manusia, yang membantu membentuk dunia modern seperti yang kita kenal saat ini.

5. Buku Digital dan Era Modern

Buku digital adalah perwujudan modern dari literatur yang telah mengubah cara kita berinteraksi dengan informasi dan bacaan. Di era modern ini, teknologi digital telah memungkinkan kita untuk menyimpan, mengakses, dan membaca buku dalam format elektronik, yang dapat diakses melalui berbagai perangkat seperti komputer, tablet, e-reader, atau smartphone. Keunggulan utama buku digital adalah aksesibilitas dan portabilitas. Dengan buku digital, siapa pun dapat dengan mudah mengunduh atau membaca berbagai jenis buku dari mana saja yang memiliki koneksi internet, menghilangkan hambatan geografis dan waktu. Kemampuan untuk membawa ribuan buku dalam satu perangkat elektronik juga menjadikan membaca lebih praktis dan efisien saat bepergian. Era modern ini, yang juga dikenal sebagai Era Informasi atau Era Digital, telah menciptakan paradigma baru dalam dunia literatur dan membuka pintu kepada penulis dan pembaca untuk mengeksplorasi dan berbagi ide serta cerita dengan cara yang lebih cepat dan mudah daripada sebelumnya.

6.  Buku Termahal

Salah satu buku termahal yang pernah terjual adalah “The Codex Leicester” karya Leonardo da Vinci. Codex ini adalah salah satu dari banyak catatan leonardo da Vinci yang berisi catatan, ilustrasi, dan sketsa tentang berbagai topik ilmiah dan teknis. Pada tahun 1994, Codex Leicester dibeli oleh Bill Gates, pendiri Microsoft, dalam lelang dengan harga $30,8 juta. Ini menjadikannya salah satu buku yang paling mahal yang pernah terjual.

Selain “The Codex Leicester,” ada beberapa buku langka dan antik lainnya yang telah terjual dengan harga yang sangat tinggi dalam lelang atau pasar antik. Misalnya, “Bay Psalm Book,” yang diterbitkan pada tahun 1640 di Amerika Serikat, adalah salah satu buku pertama yang dicetak di Amerika Serikat dan terjual seharga lebih dari $14 juta pada tahun 2013.

Faktor-faktor yang membuat buku menjadi sangat mahal termasuk kelangkaannya, kondisi fisiknya, isi kontennya, sejarahnya, dan minat kolektor. Buku-buku kuno, naskah langka, dan karya sastra yang sangat dihargai seringkali menjadi objek pelelangan yang mencapai harga yang mengesankan bagi para kolektor dan penggemar buku.

7. Buku Terpanjang

Buku terpanjang yang pernah dicetak adalah “In Search of Lost Time” (dalam bahasa Prancis: “À la recherche du temps perdu”) karya Marcel Proust. Ini adalah sebuah novel epik dalam tujuh volume yang ditulis oleh penulis Prancis tersebut. Total panjang novel ini mencapai lebih dari 4.000 halaman dalam edisi cetak standar.

“In Search of Lost Time” adalah salah satu karya sastra terpenting abad ke-20 dan juga dianggap sebagai salah satu novel terpanjang dalam sejarah sastra. Karya ini menggambarkan perjalanan seorang narator yang mencari kembali kenangan-kenangan masa kecilnya dan mengeksplorasi tema-tema seperti waktu, ingatan, dan identitas. Meskipun panjangnya yang luar biasa, novel ini dianggap sebagai salah satu karya sastra paling penting dalam sejarah sastra modern dan terus dihargai oleh para pembaca dan kritikus.

8. Kutu Asli di Buku

“Kutu buku” adalah istilah informal yang digunakan untuk mengacu pada serangga kecil yang dapat merusak buku dan kertas. Serangga ini sebenarnya adalah serangga pemakan bahan organik seperti karton, kertas, dan lem. Beberapa serangga yang sering dianggap sebagai “kutu buku” termasuk kutu buku perpustakaan (Library Bookworm), rayap buku, dan ngengat buku.

Kutu buku dapat merusak buku dengan mengunyah atau menggerogoti kertas dan karton di dalam buku, menyebabkan kerusakan struktural dan merusak teks atau ilustrasi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan dan kekeringan di rak buku serta menghindari penyimpanan buku-buku dalam kondisi yang lembab atau buruk.

Penting juga untuk tidak mengacuhkan tanda-tanda adanya “kutu buku” di rak buku Anda, seperti jejak kecil yang tampak seperti serbuk halus atau lubang-lubang kecil di buku. Jika Anda mencurigai keberadaan “kutu buku,” segera ambil tindakan untuk mengendalikan infestasi tersebut, mungkin dengan bantuan seorang profesional pest control atau dengan menjaga kondisi penyimpanan buku yang lebih baik.

9. Buku Terkecil di Dunia

Buku terkecil di dunia yang pernah dicetak adalah “Teeny Ted from Turnip Town.” Buku ini adalah karya dari seorang seniman Kanada bernama Robert Chaplin. Ukuran fisiknya sangat kecil, hanya sekitar 70 mikrometer (0,07 mm) dalam lebar dan 100 mikrometer (0,1 mm) dalam tinggi.

Ukuran yang sangat kecil membuatnya hanya bisa dibaca dengan menggunakan mikroskop. Isinya adalah cerita pendek tentang seorang karakter bernama Teeny Ted yang tinggal di “Turnip Town” (Kota Lobak). Buku ini adalah sebuah karya seni yang memerlukan tingkat presisi yang sangat tinggi untuk mencetak teks dan gambar dengan jelas pada ukuran yang sangat kecil. “Teeny Ted from Turnip Town” memegang rekor sebagai buku terkecil yang pernah dicetak dan menjadi daya tarik bagi para kolektor buku dan penggemar karya seni unik.

Buku adalah jendela ke dunia pengetahuan, imajinasi, dan sejarah. Mereka memiliki kemampuan untuk mengubah hidup dan mempengaruhi budaya. Dengan berbagai jenis dan topik yang tersedia, buku adalah aset yang tak ternilai bagi umat manusia, dan fakta-fakta menarik tentang buku ini hanya menyempurnakan kekaguman kita terhadap mereka. Jadi, teruslah membaca dan menjelajahi dunia yang tak terbatas yang disajikan oleh buku-buku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *