Teknologi yang Diramal Bakal “Booming” di Dunia Bisnis Tahun 2024

Seiring dengan berlalunya tahun 2023, kini kita melangkah ke dalam tahun 2024 dengan penuh harap dan dinamika yang semakin beragam. Perkembangan teknologi terus mengalami kemajuan yang pesat, menghadirkan berbagai inovasi canggih. Tahun lalu, kita telah disuguhkan dengan gemparnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang semakin canggih. Memasuki tahun 2024, perkembangan teknologi diprediksi akan semakin menggila. NTT Ltd, sebuah perusahaan infrastruktur dan layanan teknologi informasi (TI) global, meramalkan adanya sejumlah teknologi yang akan meledak dan mendapatkan popularitas besar dalam setahun ini.

[x] Tutup
Iklan Sponsor

Salah satu tren utama yang diprediksi akan semakin meluas adalah penggunaan AI di berbagai perusahaan di seluruh dunia. Shahid Ahmed, Group EVP, New Ventures and Innovation di NTT Ltd, menyatakan bahwa perpaduan antara tren baru dan tren utama akan semakin berkembang. Menurutnya, setiap perusahaan perlu melihat ke depan untuk memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi baru di masa depan dan mencapai tujuan yang lebih berkelanjutan. Menurut informasi dari Antara pada Rabu (3/1/2024), NTT Ltd merinci tujuh teknologi yang diprediksi akan booming untuk perusahaan pada tahun 2024. Prediksi ini memberikan gambaran tentang arah perkembangan teknologi yang bisa menjadi penanda penting di dunia bisnis global.

1. Dark NOC

Dengan terus berkembangnya kecerdasan buatan untuk operasi TI, konsep Dark Network Operations Center (NOC) menjadi tujuan yang diinginkan. Dark NOC merupakan gagasan tentang NOC yang sepenuhnya otomatis dan tidak memerlukan intervensi manusia. Proyeksi untuk 12 bulan ke depan menunjukkan bahwa perusahaan jaringan akan semakin mengintegrasikan AIOps ke dalam operasi mereka secara lebih luas, dengan tujuan meningkatkan kualitas jaringan, memberikan dukungan kepada teknisi, dan melakukan modernisasi infrastruktur.

Meskipun otomatisasi menjadi unsur inti dari konsep ‘Dark NOC', peran manusia tetap menjadi kunci keberhasilannya. Perusahaan penyedia layanan internet perlu memfokuskan upaya pada peningkatan keterampilan manusia sekaligus memastikan bahwa mereka telah melakukan persiapan teknologi yang diperlukan. Hal ini mencakup standarisasi API untuk memastikan interoperabilitas yang baik serta optimalisasi pemrosesan data guna meningkatkan efisiensi operasional. Dengan demikian, konsep Dark NOC bukan hanya tentang otomatisasi penuh, tetapi juga tentang kolaborasi yang efektif antara kecerdasan buatan dan kemampuan manusia untuk mengoptimalkan operasi jaringan.

2. AI yang Lebih Inovatif

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) membawa dampak signifikan terhadap infrastruktur pusat data dan rak server. Saat ini, rak data center atau server umumnya mengonsumsi sekitar 6 hingga 8 kilowatt listrik. Dengan integrasi teknologi AI, terjadi percepatan peningkatan kepadatan daya, di mana sekarang tidak jarang melihat rak server dengan kapasitas 50 hingga 100 kilowatt, bahkan lebih. Shahid Ahmed menyatakan harapannya bahwa konsumsi listrik ini akan meningkat secara signifikan, bahkan berlipat ganda dan tiga kali lipat dalam beberapa tahun ke depan.

Rak-rak server yang memiliki daya lebih tinggi ini tidak hanya menghasilkan lebih banyak daya, tetapi juga memerlukan pendinginan yang lebih intensif, menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan yang menetapkan target netralitas karbon atau net zero. Pada tahun 2024, diprediksi akan terjadi peningkatan kerjasama antara perusahaan dan penyedia sumber daya energi listrik untuk mengeksplorasi opsi yang lebih berkelanjutan. Seiring dengan itu, pengetatan peraturan pusat data akan mempercepat tren disruptif ini, karena semakin banyak pemerintah dan pelanggan yang menetapkan standar penggunaan atau pasokan energi yang lebih efisien untuk mencapai tujuan keberlanjutan mereka di masa mendatang. Dengan demikian, inovasi dalam bidang AI tidak hanya membawa efisiensi, tetapi juga mendorong transformasi menuju pusat data yang lebih berkelanjutan.

3. Keberlanjutan Solusi Teknologi Terbaru

Tahun 2024 akan menjadi tonggak penting di bidang keberlanjutan solusi teknologi terbaru, dengan dampak yang jauh lebih besar terhadap pengujian, investasi, pembelian, dan pengembangan teknologi oleh tim TI. Ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan peraturan yang semakin ketat, perkembangan inovasi baru, dan peningkatan kesadaran akan keberlanjutan. Dalam upaya mencapai target net zero dan mendukung lingkungan, perusahaan akan semakin mengadopsi teknologi terbaru, seperti jaringan Private 5G.

Pemanfaatan jaringan Private 5G akan membuka peluang baru, terutama dalam implementasi smart factory. Smart factory bukan hanya mendorong efisiensi operasional, tetapi juga berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap inisiatif ESG (Environmental, Social, and Governance). Dengan teknologi ini, perusahaan dapat mengurangi jejak karbon mereka, menerapkan praktik ekonomi sirkular pada perangkat keras infrastruktur, dan secara keseluruhan mendukung upaya menuju praktik bisnis yang lebih berkelanjutan. Oleh karena itu, keberlanjutan akan menjadi pendorong utama bagi inovasi teknologi di tahun 2024, memimpin perusahaan menuju masa depan yang lebih hijau dan ramah lingkungan.

4. Jaringan Kabel Optik

Tren meningkatnya fokus pada efisiensi, keandalan, keberlanjutan, dan kesiapan jaringan di masa depan akan menjadikan jaringan kabel optik sebagai pilihan utama pada tahun 2024. Uji coba terbaru telah berhasil membuktikan potensi luar biasa dengan mencapai tingkat transmisi sebesar 1,2 Tbps (terabits per detik). Hal ini mencerminkan kemajuan signifikan dalam teknologi jaringan yang dapat memenuhi tuntutan komunikasi yang semakin kompleks.

Di berbagai industri, lebih dari 90 persen eksekutif senior menyadari perlunya memodernisasi jaringan mereka agar siap menghadapi tantangan saat ini dan masa depan. Upaya terpadu yang lebih luas juga terlihat dalam mengatasi keterbatasan infrastruktur yang ada dengan memanfaatkan teknologi optik. Saat ini, lebih dari 100 perusahaan telah bermitra untuk memajukan Innovative Optical and Wireless Network atau IOWN, sebuah inisiatif untuk memastikan bahwa dunia siap menghadapi perkembangan teknologi masa depan. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong penggunaan jaringan optik secara lebih luas, menciptakan fondasi yang kokoh untuk mendukung konektivitas dan komunikasi yang lebih handal di masa mendatang. Dengan demikian, jaringan kabel optik menjadi bagian integral dari transformasi menuju jaringan yang lebih canggih dan efisien.

5. Ekosistem LoT

Kombinasi internet of things (IoT), Private 5G, dan edge computing membentuk suatu ekosistem yang sangat kuat dan transformative. Pada tahun 2024, perkembangan ini akan memungkinkan perusahaan untuk memperoleh wawasan secara real-time dan membuat kebijakan yang lebih cerdas. Seiring perusahaan mempercepat upaya digitalisasi, kebutuhan akan konektivitas yang lebih luas dan perangkat teknologi terbaru semakin meningkat, karena lingkungan fisik terus mendigitalkan.

Keunggulan utama dari ekosistem IoT ini menjadi semakin penting karena perusahaan memerlukan data untuk mendukung platform analitik yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) dan machine learning (ML). Peningkatan otomatisasi, sebagai respons terhadap kekurangan tenaga kerja, pemanfaatan computer vision, dan penggunaan digital twins, menjadi kasus penggunaan utama yang mendorong kebutuhan akan kemampuan edge yang kuat.

Dengan demikian, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk memperoleh data secara langsung dari perangkat IoT, menerapkan analisis data secara cepat dan tepat di tepi jaringan (edge), dan membuat keputusan secara instan berdasarkan informasi yang diperoleh. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membuka peluang baru untuk inovasi dan pengembangan produk serta layanan yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan pasar.

6. Keahlian Manusia Menerapkan Sistem AI

Laporan Global CX NTT 2023 menyoroti bahwa sebagian besar interaksi dalam customer experience (CE) masih memerlukan intervensi manusia, dan para eksekutif sepakat bahwa peran manusia akan tetap menjadi elemen krusial dalam perjalanan pelanggan. Meskipun empat dari lima perusahaan berencana untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dalam penyampaian CX dalam 12 bulan ke depan, faktor manusia tetap menjadi kunci utama kesuksesan. Fokus perusahaan pada otomatisasi tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga untuk menyempurnakan kemampuan manusia.

Dalam melihat masa depan, perusahaan akan memberikan penekanan yang lebih besar pada pengembangan keterampilan manusia untuk mengatasi kekurangan keahlian yang semakin meningkat dan dapat mengikuti perkembangan teknologi AI. Dasar-dasar AI dan analisis big data diharapkan akan menjadi keahlian dasar bagi sebagian besar pekerjaan di berbagai industri. Meskipun rekrutmen karyawan baru menjadi satu opsi, penelitian dari NTT DATA menunjukkan bahwa pemimpin dunia usaha yang melakukan investasi dalam inisiatif pengembangan keterampilan (reskilling dan upskilling) cenderung mendapatkan profitabilitas lebih dari 25 persen selama tiga tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa melibatkan karyawan yang sudah ada dalam upaya pengembangan keterampilan akan menjadi strategi yang efektif dalam menghadapi transformasi industri yang dipicu oleh kecerdasan buatan dan big data.

7. Invisible Clouds Bergerak Lebih Dalam

Ketika lingkungan cloud berfungsi dengan optimal, ia seakan-akan menjadi seperti awan yang tidak terlihat, memberikan panggung utama bagi berbagai aplikasi. Manfaat dari teknologi cloud selama ini terutama dirasakan di lingkup perkantoran, alat manajemen proyek, solusi CRM, dan sejenisnya. Sayangnya, masih banyak industri yang belum sepenuhnya memahami dan memanfaatkan potensi penuh dari cloud computing. Namun, perubahan signifikan diharapkan terjadi tahun depan.

Perusahaan penyedia layanan transformasi yang berfokus pada industri transportasi dan pertahanan telah melangkah maju dengan transisi ke penggunaan infrastruktur cloud. Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk mengoptimalkan pengeluaran dan mengurangi biaya operasional. Adopsi cloud oleh sektor-sektor ini diharapkan akan membawa manfaat besar, termasuk peningkatan efisiensi, fleksibilitas, dan aksesibilitas data secara real-time. Dengan pergeseran ini, awan yang dulunya tersembunyi kini semakin merambah ke berbagai sektor industri, menggambarkan peran yang semakin vital dalam mendukung transformasi dan inovasi di dunia bisnis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *